menyambung dari postingan di bulan puasa.
awan gelap ternyata masih menyelimutiku. ketika satu cobaan datang lagi....
walk out dari semua karyawan, yang mebuatku dalam kondisi sulit. Ya Allah, sabarkanlah hati ini. Allah memang benar-benar mengujiku. satu yang harus tetap ku ingat, tiadalah allah memberikan ujian kepada hambanya diluar batas kemapuan hambanya itu sendiri
dalam moment suci di hari fitri....bahkan diri ini harus terpaksa bergelut dengan pekerjaan. lima belas jam dalam sehari, too much tiring. tetapi diri ini memang tidak bisa memilih, hanya menjalani, karena ini bukanlah sebuah pilihan iya atau tidak. Merayakan lebaran jauh dari keluarga, tidak pulang, dan konsisten bekerja.
Ibu, maafkan anakmu ini yang belum bisa mendampingimu, bersujud di kakimu, memohon maafmu di hari kemenangan. Sungguh hati ini merasa tercabik, jika teringat moment kemarin. Seorang ibu yang merayakan hari raya sendiri pertama kali tanpa seorang suami, ditambah tanpa seorang anak yang mendampingi. ya Allah, ampunilah hamba,....jagalah ibu hamba selagi hamba jauh. Seakan gema takbir tak berasa apapun, hanya tenggelam dalam kesibukan yang membelit.
Ya Allah, hikmah apa sebenarnya yang engkau sembunyikan di balik semua ini. Hamba hanya ikhlas menjalani ini semua. Jika memang ada sebuah takdir baik, hamba akan dengan sabar menantinya
Innallaha ma'ana