Holaa reader, now I just want to tell you about my holiday @ this first April. Lama juga rasanya gak update blog, emang lagi hectic kerjaan aku. Stress. So here we are spent our weekend buat disempatkan liburan bareng.
Susah banget rasanya menyesuaikan waktu antara aku dan sahabat2ku yang sekarang sudah pada sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. So setiap direncanakan untuk liburan bersama, ujung-ujungnya batal, huft sebel. But finally liburan kali ini berhasil, sedikit mendadak tapi alhamdulillah lancar. So we went to Papuma and Watu ulo, tepuk tangan.... Kita berangkat ber enam, dari surabaya pukul sebelas malam. Ini acara gank mendayung dari total 10 anggota, yang sudah settle down dua, tapi sayangnya 8 orang nggak bisa ikut semua, jadi cuma empat yang stay di jatim plus dua orang diluar gank, sedikit sedih sih, ya tapi timbang acaranya nggak jadi. Kita berangkat nyewa mobil, karena memang perjalanan ke papuma tidak ada angkutan umum setauku. Sedikit bocoran, sewa mobil sehari semalam 600.000 sudah include bensin dan ongkos supir. Thaks a lot pada Fiki yang sudah ngerencanain semuanya dengan baik, jadi bisa berangkat dg lancar.
Pantai papuma sendiri terletak di kecamatan ambulu dan wuluhan kabupaten jember. Perjalanan dari Surabaya yang dimulai pukul 11.00, sampai di tujuan pukul enam kurang, dipotong waktu sholat shubuh dan beberapa kali mampir ke SPBU. Kalau dirinci ya kurang lebih 5 jam perjalanan. Biaya masuk bila menggunakan mobil di hari libur, adalah 12.500 per orang, sedangkan hari biasa 10.000, untuk motor maaf saya tidak menanyakan saat itu. Yang jelas selain mobil dan motor dapat juga memakai bus, yang tarifnya juga tertentu.
Untuk biaya parkir di dalam area, khusus mobil adalah 5000 rupiah. pantai papuma ini berasal dari kepanjangan kata Pasir Putih Malikan. Terkadang disebut pula tanjung Papuma, untuk mengggambarkan posisi pantai yang menjorok ke laut barat daya . Selain pantai, hutan juga menjadi daya tariknya, hutan di wilayah papuma memiliki luas 50 ha. Yang sempat ditemui disana adalah hewan monyet.
Ketika Tanjung Papuma dalam kondisi gelombang yang cukup tenang. Permukaan laut kelihatan hijau kebiru-biruan selalu mengundang setiap pengunjung untuk berenang atau hanya menyentuh kaki riak gelombang rolling ke pantai. Selama waktu itu, setiap wisatawan tergoda untuk melayarinya. Lebih dari itu, pasir putih yang sangat halus dan tidak pernah meninggalkan rasa gatal di kulit juga dapat menjadi magnet bagi wisatawan untuk menyukai Tanjung Papuma.
Oia blog ini yang awalnya mau aku isi cuma tentang buku2 doang, nyatanya campuran, yeah mau gimana lagi mecah blog males, lagipula aku lebih enjoy pakai blogger, ada sih tumbl, cuma lebih sering update ke sini
Ok...met ketemu di cerita liburanku yang lain.








0 comments:
Post a Comment